Sabtu, 24 Mei 2014

Cina Larang Penggunaan Windows 8 di Komputer Pemerintah


Windows8
Cina mengumumkan sebuah pelarangan terkait penggunaan OS terbaru dari Microsoft, yakni Windows 8. Cina melarang penggunaan tersebut khusus untuk komputer yang digunakan di seluruh kantor pemerintahan namun tidak melarang untuk penggunaan secara umum.
Menurut situs berita Cina Xinhua, pengumuman tersebut disampaikan oleh Central Government Procurement Center dimana disebutkan bahwa semua komputer pemerintah dilarang menginstal Windows 8 atau membeli piranti baru yang menggunakan software tersebut. Pemerintah memposting pesan yang berisi mengumumkan perubahan kebijakan tersebut minggu lalu.
Meskipun detail yang terkait dengan pelarangan tersebut tidak cukup jelas, pemerintah menyatakan bahwa mulai kini mereka hanya akan membeli produk IT yang hemat energi, baik dari komputer desktop, laptop hingga tablet. Disebutkan juga bahwa langkah tersebut juga termasuk melindungi keamanan komputer setelah Microsoft menghentikan perlindungan keamanan komputer di Windows XP yang hingga kini masih digunakan oleh sebagian besar komputer di negara tersebut. Menurut StatCounter, saat ini sistem Windows XP digunakan sebanyak 44% di Cina sedangkan Windows 8 hanya diinstal oleh sekitar 3.4% komputer yang ada di negara tersebut. Berita ini sendiri datang setelah Cina menekankan kepada Microsoft untuk menurunkan harga produk Windows mereka. Meskipun penggunaan Windows di Cina cukup rendah namun pemerintah Cina merupakan konsumen terbesar dari Microsoft.
Mendengar berita ini, menurut laporan dari PCWorld, Microsoft merasa sangat terkejut dan mereka menyatakan akan terus menyediakan Windows 7 untuk pelanggan di pemerintahan. Pada waktu yang bersamaan, Microsoft juga akan melakukan evaluasi Windows 8 dengan instansi pemerintah yang terkait.

FBI Dilarang Meminta Data Konsumen ke Microsoft


microsoft-logo-sign-outside-hq-flickr
Semenjak kasus mata-mata yang dilakukan NSA (National Security Agency) ke beberapa negara terbongkar, beberapa perusahaan khususnya yang bergerak dibidang teknologi informasi, mulai melakukan enkripsi data untuk melindungi data para konsumennya.
Selain itu, beberapa perusahaan IT ternama seperti Apple, Google, dan Microsoft, meminta pemerintah Amerika Serikat untuk bersikpa tegas dan melarang organisasi badan keamanannya, seperti NSA dan FBI untuk memata-matai perusahaan mereka.
Salah satu perusahaan yang paling menonjol dan kritis dalam kasus tersebut adalah Microsoft. Tahun lalu, perusahaan yang kini dipimpin oleh CEO barunya, Satya Nadella, telah berkomitmen untuk selalu memproteksi data konsumennya dari penyalahgunaan dan juga permintaan dari badan organisasi keamanan pemerintah Amerika Serikat.
Bahkan baru-baru ini, Microsoft dikabarkan telah memiliki hak penuh dari hakim pengadilan Federal di Seattle, Amerika Serikat, untuk menolak permintaan yang diajukan oleh FBI akan permintaan data konsumen para pengguna produk Microsoft.
Menurut berita yang kami sadur dari Engadget, Brad Smith selaku General Counsel & Executive Vice President, Legal & Corporate Affairs, Microsoft, mengungkapkan bahwa, “Surat permintaan akan informasi dasar dari salah satu pelanggan yang diajukan oleh FBI kepada kami merupakan pelanggaran hukum akan hak kebebasan berekspresi”. Menurut pengadilan tinggi tersebut, permintaan yang diajukan FBI merupakan sebuah hal yang ilegal.
Smith juga menambahkan bahwa, sejak Desember lalu, beliau mengumumkan bahwa Microsoft akan tetap berkomitmen bahwa Microsoft akan memberikan data pelanggannya dengan berbagai ketentuan dan juga permintaan perintah hukum tersebut memang resmi (legal).
“Permintaan data pelanggan merupakan hal yang sangat langka terjadi. Namun atas kemenangan ini, Microsoft akan terus menjaga dan melestarikan kesuksesan ini untuk memperingatkan kepada para pelanggannya apabila pemerintah berusaha memperoleh data mereka”, tutup Smith.

Ponsel Braille Pertama di Dunia Dijual ke Publik


Perusahaan teknologi yang berbasis di London, OwnFone, berhasil menjadi vendor pertama di dunia yang menjual ponsel Braille yang dikhususkan bagi penyandang tunanetra.

braille
Ponsel tersebut ditujukan bagi pengguna berkebutuhan khusus yang sudah memiliki kemampuan membaca teks Braille. Pasalnya, sejumlah tombol di atas ponsel tersebut, berbentuk cetakan huruf Braille. Namun, pihaknya juga menyediakan ponsel dengan tombol teks bagi pengguna yang tak bisa membaca huruf Braille.
Harga ponsel tersebut terbilang cukup terjangkau. Hanya dijual 60 pundsterling atau sekitar Rp 1,1 jutaan saja. Pihaknya mengatakan, hampir keseluruhan bodi ponsel Braille dan tombolnya ini dibuat dengan printer 3D sehingga bisa meminimalisir biaya produksi. “Printer 3D menyediakan cara yang cepat dan hemat biaya dalam membuat tombol Braille“, kata Tom Sunderland, penemu ponsel tersebut, seperti dilansir dari BBC.
Sunderland mengatakan, ponsel tersebut dirancang agar penyandang tunanetra bisa berkomunikasi secara instan ke sesamanya maupun ke rekan-rekan dan anggota keluarga mereka. Fitur tersebut hanya mencakup pengiriman pesan serta menerima dan melakukan panggilan telepon saja.
Ponsel ini dipersonalisasikan dengan dua atau empat tombol Braille yang diprogram khusus dapat menelepon teman-teman, keluarga, dan pengasuh atau layanan darurat yang tersedia“, ujar Sunderland.
Ide ponsel Braille sendiri bukan orisinil dari OweFone. Tahun lalu, Kriyate, startup asal India jadi yang pertama berhasil membangun prototipe ponsel serupa. Sayangnya, ponsel buatan Kriyate itu tidak sampai hadir ke tangan konsumen alias dijual. Maka dari itu, pihak OweFone berani mengklaim menjadi perusahaan pertama di dunia yang menjual 

ASUS Memperkenalkan GTX 780 6 GB Strix OC!


Seperti yang kita tahu, ASUS membuat varian terbaru untuk graphics card yang diberi nama Strix. Setelah sebelumnya Radeon R9 280 Strix diperkenalkan, Asus kini menghadirkan graphics card dari seri serupa dengan chip dari Nvidia, yaitu GTX 780 Strix.  Namun, sedikit perbedaan dengan GTX 780 pada umumnya, GTX 780 yang digunakan kali ini memiliki memori dua kali lebih besar daripada versi reference nya, yaitu 6 GB.
ASUS_GeForce_GTX_780_STRIX_01
0 dB cooling yang menjadi ciri khas dari ASUS Strix juga diimplementasikan di graphics card tersebut. Graphics card tersebut tidak akan mengeluarkan suara apapun atau bisa dibilang hening total saat bekerja idle ataupun 3D load ringan selama temperatur masih dibawah 65°C. Dengan menyertakan label “OC” dalam varian ini, GTX 780 6GB Strix OC tersebut akan berjalan pada boost clock 941 MHz, dan memori clock sebesar 6008 MHz. Selain itu, graphics card tersebut juga dilengkapi dengan 2304 cuda cores, 384 bit memori bandwidth, dan juga beberapa konektor output seperti, dual-DVI, HDMI and DisplayPort output. Tidak lupa juga graphics card tersebut juga mendapat dukungan untuk melakukan SLI.
ASUS_GeForce_GTX_780_STRIX_04
Sayangnya belum ada kepastian kapan graphics card tersebut akan dikeluarkan, dan juga harga yang dipatok untuk graphics card tersebut. Namun dengan teknologi terbaru dari ASUS tersebut, bukan tidak mungkin persaingan graphics 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More